Selasa, 17 Juni 2008

Syndrom Dry Eye Pada Penggunaan Visual Display Terminal (VDT)


Penggunaan komputer dewasa ini telah demikian luas di segala bidang, baik di perkantoran maupun bagian dari kehidupan pribadi seseorang. Hampir semua petugas administrasi menggunakan komputer dalam pekerjaan sehari-hari. Penggunaan computer ternyata dapat mengganggu kesehatan.

Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata karena terus-menerus memandang monitor atau visual display terminal (VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada mata ini disebut computer vision syndrome (CVS). Gejala-gejala yang termasuk dalam CVS ini antara lain penglihatan kabur, dry eye, nyeri kepala, sakit pada leher, bahu dan punggung. Sedangkan sindroma dry eye adalah gangguan defisiensi air mata baik kuantitas maupun kualitas. Selain penggunaan VDT, faktor resiko sindrom dry eye pada pekerja adalah faktor pekerja dan lingkungan kerja. Faktor pekerja meliputi usia,jenis kelamin,kebiasaan membaca dan kelainan refraksi sedangkan faktor lingkungan kerja meliputi suhu,kelembaban,penerangan,tinggi meja,tinggi kursi dan jarak mata ke monitor.


Syndrom Dry Eye

Keadaan mata yang kering atau disebut juga dengan sindrom mata kering (Syndrom Dry Eye) merupakan gangguan akibat kurangnya produksi air mata atau penguapan air mata berlebihan. Keluhan yang sering timbul pada SDE adalah adanya sensasi gatal atau rasa mata berpasir (sensasi benda asing). Gejala umum lain adalah mata sakit, merah, sensasi terbakar, sekresi mucus berlebihan, tidak mampu menghasilkan air mata, fotosensitif dan sulit menggerakan palpebrae.


Komposisi Air Mata

Air mata merupakan salah satu proteksi mata atau daya pertahanan mata disamping tulang rongga mata, alis dan bulu mata, kelopak mata, refleks mengedip dan adanya sel-sel pada permukaan kornea dan konjungtiva sebagai salah satu alat proteksi, air mata berfungsi (1) mempertahankan integritas kornea dan konjungtiva dengan meniadakan ketidakaturan pada sel epitel permukaan guna mempertahankan permukaan kornea agar tetap licin dan rata. Fungsi ini memperbaiki tajam penglihatan terutama pada saat setelah mengedip (2) membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva yang lembut atau lubrikasi agar gerakan bola mata serta mengedip terasa nyaman dan membersihkan kotoran yang masuk mata (3) menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah kemungkinan infeksi karena mengandung anti bakteri termasuk laktoferin,immunoglobulin,lisozim dan betalysin (4) memberi kornea substansi nutrient dan sebagai media transport produk mikroorganisme ke dan dari sel-sel epitel kornea dan konjungtiva terutama oksigen dan karbon oksida.


Hubungan Sindrom Dry Eye dengan Faktor Pekerja VDT

Menurut American Academy of Ophthalmology, Syndrom Dry Eye terbanyak ditemukan pada wanita dengan usia rata-rata antara 50-70th. Teori yang sering diajukan adalah teori hormonal. Defisiensi Hormon androgen merupakan salah satu faktor resiko dalam patogenesis dry eye. Pada kelompok usia 40-50th juga meningkat karena terjadi perubahan kemampuan akomodasi mata. Selain usia dan jenis kelamin,SDE dapat disebabkan oleh kelainan refraksi dan kebiasaan membaca. Pada saat membaca frekwensi mengedip akan berkurang sehingga terjadi penguapan air mata yang berlebihan yang mengakibatkan mata menjadi kering. Adapun faktor penggunaan obat-obatan seperti antihistamin, diuretic, steroid akan menyebabkan dry eye.

Hubungan Syndrom Dry Eye dengan lingkungan kerja penggunaan VDT

Pada pekerja VDT, penyebab SDE adalah penguapan air mata yang berlebihan karena kurangnya frekuensi mengedip. Frekuensi mengedip juga tergantung pada kondisi penerangan. Di lingkungan kerja yang lebih tinggi tingkat iluminasinya frekwensi mengedip lebih rendah dari pada di kondisi penerangan yang lebih rendah iluminasinya.
Faktor lain adalah faktor lingkungan kerja seperti air conditioning (AC) dan pemanas sentral dengan kelembaban yang terlalu rendah berefek meningkatkan penguapan air mata. Penguapan air mata terjadi karena proses difusi, efek thermal dan konveksi dimana tergantung pada uap air di sekitar mata.

SDE pada pengguna VDT terjadi karena mata terbuka lebar menatap layar monitor terus-menerus. Keadaan tersebut akan mengakibatkan frekuensi mengedip berkurang sehingga terjadi penguapan air mata yang berlebihan akhirnya mata menjadi kering. Pada pekerja VDT reflek mengedip berkurang 66% yaitu sekitar 3,6kali/menit dibandingkan saat tidak menggunakan VDT (normal rata-rata 15-20kali/menit) Selain itu penguapan air mata lebih banyak terjadi pada keadaan mata melihat lurus ke depan dibandingkan dengan keadaan melihat ke bawah karena permukaan mata lebih luas pada saat melihat ke depan.

Lingkungan kerja pengguna VDT harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Untuk jenis pekerjaan yang melibatkan penglihatan dengan kontras tinggi dan ukuran subyek besar seperti membaca hasil cetakan (buku, hasil ketikan, dll) tulisan tangan menggunakan tinta diperlukan tingkat iluminasi 250-500 lux atau lebih dari 19-46fc.

2. Menurut American Society of Healthy, Refrigeration and Air Conditioning atau kelembaban relatif lingkungan kerja yang dianjurkan adalah 40-60%. Di Indonesia suhu dan kelembaban yang nyaman untuk iklim Indonesia adalah 24-26C dengan kelembaban relatif 65-80%


Untuk mencegah sindrom dry eye pada pengguna VDT diperlukan rancangan tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik untuk rancangan tempat kerja VDT. Ada tidaknya gangguan tajam penglihatan pengguna VDT tergantung kontras antara subyek dan latar belakangnya yaitu jarak mata dengan subyek dan ukuran subyek. Jarak mata ke monitor yang dianjurkan minimal 60cm.

Tidak ada komentar: