Kamis, 19 Juni 2008

PEMBUATAN TIKAR DARI MENDONG, DAUN PANDAN

PEMBUATAN TIKAR DARI MENDONG

Kerajinan Tikar dengan bahan baku mendong merupakan salah satu warisan budaya Jawa. Hampir setiap daerah di pulau jawa memiliki pengrajin tikar ini. Namun dengan perkembangan jaman dan budaya akhirnya kerajinan tikar ini mulai tersisih. Namun di Kabupaten Purworejo kerajinan tikar dari mendong ini masih tetap eksis bahkan banyak sekali inovasi-inovasi untuk membuat jenis produk baru dengan bahan dasar tikar mendong. Dewasa ini tikar mendong tidak hanya digunakan sebagai tikar ataupun alas tempat duduk saja tetapi telah berkembang penggunaannya sebagai salah satu bahan dasar pembuatan dompet, tas, peci dan lain-lain. Inovasi-inovasi yang baru tersebut menjadikan warisan budaya berupa tikar mendong tetap berjaya di Kabupaten Purworejo. Pemasaran tikar mendong dari Kabupaten Purworejo ini masih bersifat lokal yaitu sekitar Kabupaten Purworejo saja namun untuk produk-produk dompet dan tas mendong telah mencapai Kabupaten Cilacap, Yogyakarta, dan Borobudur (Kabupaten Magelang). Produksi produk-produk dari mendong ini berada di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Namun untuk tikar mendong tersebar hampir di seluruh kecamatan.


PEMBUATAN TIKAR DARI DAUN PANDAN

Selain tikar dari mendong, Kabupaten Purworejo juga memproduksi tikar dari daun pandang. Kebanyakan pengrajin tikar dari daun pandan ini asal mulanya juga pengrajin tikar dari mendong, namun karena bahan baku mendong sudah sulit didapatkan sehingga banyak pengrajin yang beralih bahan baku. Menurut pengrajin tikar dari daun pandang, kualitas tikarnya tidak jauh berbeda dengan tikar dari mendong hanya saja tikar dari daun pandan lebih tipis tetapi untuk awetnya, lebih awet tikar yang berbahan dasar daun pandan. Pemasaran tikar dari daun pandan ini disekitar Kabupaten Purworejo seperti Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kebumen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam perkembangannya, tikar dari daun pandan ini juga berkembang seperti tikar dari mendong, yaitu pemanfaatannya tidak hanya sebatas untuk tikar saja tetapi juga telah dimanfaatkan untuk pembuatan dompet, tas, bahkan banyak pula sandal dan sepatu yang bermotif daun pandan.

PERKAKAS RUMAH TANGGA DARI KAYU

Kerajinan perkakas dari kayu ini umumnya berupa sendok, irus, tampah dan lain-lain. Biasanya para pengrajin perkakas rumah tangga ini memanfaatkan sisa-sisa kayu yang tidak dimanfaatkan. Para pengrajin mendapatkan limbah-limbah kayu tersebut dari industri pengolahan kayu yang berada di sekitar Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Para pengrajin mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku tersebut. Selain untuk kebutuhan perkakas rumah tangga, para pengrajin juga memproduksi jenis-jenis barang tersebut untuk hiasan rumah dan souvenir-souvenir yang dijual di obyek-obyek wisata seperti Candi Borobudur, Prambanan, Mendut dan lain-lain.


KERANJANG BAMBU

Keranjang bambu merupakan hasil kerajinan masyarakat Kabupaten Purworejo yang cukup terkenal. Keranjang bambu itu sendiri sebenanya juga diproduksi oleh masyarakat di Kabupaten Magelang, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Temanggung, namun keranjang bambu yang berasal dari Kabupaten Purworejo ini memiliki keunikan dan karakter yang cukup khas. Biasanya keranjang bambu yang diproduksi memiliki lingkaran bambu yang oleh masyarakat setempat disebut "wengku" yang lebar sehingga lebih kuat dibandingkan keranjang bambu yang diproduksi oleh daerah lain. Selain itu, keranjang bambu dari Kabupaten Purworejo juga memiliki ciri anyaman yang khas pula yaitu adanya kulit bambu (masyarakat setempat menyebutnya "wilah") di kombinasi dengan daging bambunya. Jenis anyaman tersebut menjadikan ciri khas yang cukup menarik dan memberikan kekuatan pada keranjang yang cukup baik pula. Pemasaran keranjang bambu ini disekitar Kabupaten Purworejo dan kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya.

Tidak ada komentar: