Kamis, 19 Juni 2008

PEMBUATAN TIKAR DARI MENDONG, DAUN PANDAN

PEMBUATAN TIKAR DARI MENDONG

Kerajinan Tikar dengan bahan baku mendong merupakan salah satu warisan budaya Jawa. Hampir setiap daerah di pulau jawa memiliki pengrajin tikar ini. Namun dengan perkembangan jaman dan budaya akhirnya kerajinan tikar ini mulai tersisih. Namun di Kabupaten Purworejo kerajinan tikar dari mendong ini masih tetap eksis bahkan banyak sekali inovasi-inovasi untuk membuat jenis produk baru dengan bahan dasar tikar mendong. Dewasa ini tikar mendong tidak hanya digunakan sebagai tikar ataupun alas tempat duduk saja tetapi telah berkembang penggunaannya sebagai salah satu bahan dasar pembuatan dompet, tas, peci dan lain-lain. Inovasi-inovasi yang baru tersebut menjadikan warisan budaya berupa tikar mendong tetap berjaya di Kabupaten Purworejo. Pemasaran tikar mendong dari Kabupaten Purworejo ini masih bersifat lokal yaitu sekitar Kabupaten Purworejo saja namun untuk produk-produk dompet dan tas mendong telah mencapai Kabupaten Cilacap, Yogyakarta, dan Borobudur (Kabupaten Magelang). Produksi produk-produk dari mendong ini berada di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Namun untuk tikar mendong tersebar hampir di seluruh kecamatan.


PEMBUATAN TIKAR DARI DAUN PANDAN

Selain tikar dari mendong, Kabupaten Purworejo juga memproduksi tikar dari daun pandang. Kebanyakan pengrajin tikar dari daun pandan ini asal mulanya juga pengrajin tikar dari mendong, namun karena bahan baku mendong sudah sulit didapatkan sehingga banyak pengrajin yang beralih bahan baku. Menurut pengrajin tikar dari daun pandang, kualitas tikarnya tidak jauh berbeda dengan tikar dari mendong hanya saja tikar dari daun pandan lebih tipis tetapi untuk awetnya, lebih awet tikar yang berbahan dasar daun pandan. Pemasaran tikar dari daun pandan ini disekitar Kabupaten Purworejo seperti Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Kebumen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam perkembangannya, tikar dari daun pandan ini juga berkembang seperti tikar dari mendong, yaitu pemanfaatannya tidak hanya sebatas untuk tikar saja tetapi juga telah dimanfaatkan untuk pembuatan dompet, tas, bahkan banyak pula sandal dan sepatu yang bermotif daun pandan.

PERKAKAS RUMAH TANGGA DARI KAYU

Kerajinan perkakas dari kayu ini umumnya berupa sendok, irus, tampah dan lain-lain. Biasanya para pengrajin perkakas rumah tangga ini memanfaatkan sisa-sisa kayu yang tidak dimanfaatkan. Para pengrajin mendapatkan limbah-limbah kayu tersebut dari industri pengolahan kayu yang berada di sekitar Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Para pengrajin mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku tersebut. Selain untuk kebutuhan perkakas rumah tangga, para pengrajin juga memproduksi jenis-jenis barang tersebut untuk hiasan rumah dan souvenir-souvenir yang dijual di obyek-obyek wisata seperti Candi Borobudur, Prambanan, Mendut dan lain-lain.


KERANJANG BAMBU

Keranjang bambu merupakan hasil kerajinan masyarakat Kabupaten Purworejo yang cukup terkenal. Keranjang bambu itu sendiri sebenanya juga diproduksi oleh masyarakat di Kabupaten Magelang, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Temanggung, namun keranjang bambu yang berasal dari Kabupaten Purworejo ini memiliki keunikan dan karakter yang cukup khas. Biasanya keranjang bambu yang diproduksi memiliki lingkaran bambu yang oleh masyarakat setempat disebut "wengku" yang lebar sehingga lebih kuat dibandingkan keranjang bambu yang diproduksi oleh daerah lain. Selain itu, keranjang bambu dari Kabupaten Purworejo juga memiliki ciri anyaman yang khas pula yaitu adanya kulit bambu (masyarakat setempat menyebutnya "wilah") di kombinasi dengan daging bambunya. Jenis anyaman tersebut menjadikan ciri khas yang cukup menarik dan memberikan kekuatan pada keranjang yang cukup baik pula. Pemasaran keranjang bambu ini disekitar Kabupaten Purworejo dan kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya.

Mendong

Produk kerajinan anyaman mendong telah ditetapkan sebagai komoditas khas Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan SK Bupati Tasikmalaya No. 522.4/189-LH/94 Tahun 1994 tentang Penetapan Flora dan Fauna Kompetitif dan Komparatif yang mampu menyumbangkan impact point terhadap pertumbuhan ekonomi. Produk kerajinan anyaman mendong antara lain topi, tikar, tas, boks, dan lain-lain sesuai dengan pesanan konsumen. Seperti halnya produk kerajinan lainnya, produk kerajinan anyaman mendong ditekuni oleh banyak orang, sehingga setiap upaya pengembangannya akan membawa dampak multiplier yang luas terhadap perekonomian masyarakat
Sentra produksi mendong tersebar di 12 desa yang meliputi 4 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Cineam, Karangnunggal, Manonjaya, dan Salopa. Informasi lebih rinci tentang lokasi, jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja, nilai investasi dan produksi kerajinan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel
Sentra Produksi Kerajinan Mendong

Kecamatan

Desa

Unit Usaha

Tenaga Kerja

Investasi (Rp 000)

Cineam Cijulang
53
477
95.400
Manonjaya Gn.tanjung
Kamulyan
Margaluyu
Jatijaya
Tanjungsari
Cinunjang
P.muncang
Giriwangi
252
133
98
94
87
68
65
56
2.268
1.197
882
846
783
612
585
504
453.600
239.400
176.400
169.200
156.600
122.400
117.000
100.800
Karangnunggal Cibatuireng
26
234
46.800
Salopa Kaputihan
Karyawangi
49
382
441
3.438
88.200
687.600

JUMLAH

1.310
11.790
2.358.000

A. PROSPEK PASAR
Produk kerajinan anyaman mendong merupakan jenis kerajinan yang sedang mengalami peningkatan permintaan, baik permintaan dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan dari dalam negeri terutama dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Bali sementara dari luar negeri permintaan datang dari Jepang, Belanda, Australia, Timur Tengah dan Malaysia. Berdasarkan data tahun 1999 total produksi anyaman mendong 6.636.600 satuan produk dengan nilai Rp.49.245.300.000. Dari total produksi tersebut baru 10% yang diekspor.
Kendala yang paling dirasakan dalam bidang usaha kerajinan mendong ini adalah bahan baku yang tidak mencukupi untuk memenuhi pesanan. Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku, para pengrajin mencari bahan baku ke Jawa Tengah sampai ke Jawa Timur. Produksi mendong dari Tasikmalaya baru bisa mencukupi kebutuhan kurang lebih 15%. Kesulitan bahan baku ini berdampak pada skala ekonomis yang tidak terpenuhi apabila harus memasarkan produk ke manca negara.

B. DUKUNGAN SUMBER DAYA LOKAL
Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memili sumber air yang cukup bahakan di beberapa tempat dapat dikatakan melimpah. Kondisi seperti ini merupakan habitat yang cocok untuk pengembangan tanaman mendong. Habitat tanaman mendong adalah lahan basah seperti sawah atau rawa-rawa. Karakteristik teknis tanaman mendong sesuai dengan agroklimat sebagian zone dataran Kabupaten Tasikmalaya. Pengembangan tanaman mendong masih memungkinkan di Tasikmalaya, namun harus dilakukan secara selektif yaitu pada lahan-lahan berawa yang kurang produktif untuk tanaman padi.

C. STRATEGI PENGEMBANGAN
Untuk pengembangan bidang usaha kerajinan mendong dapat dilakukan upaya antara lain:

-

Perlu dikembangkan tanaman mendong di Tasikmalaya, namun dilakukan pada lahan-lahan yang ditentukan secara selektif.

-

Pelatihan atau bimbingan pengrajin agar secara terus menerus, menciptakan inovasi baru dalam desain produk sehingga lebih variatif.

-

Penataan kelembagaan penataan antara pengrajin dan pemilik modal agar memiliki keseimbangan dalam tanggung jawab dan resiko.

-

Dicarikan peluang pasar ekspor yang baru, disamping mempertahankan pasar yang selama ini berjalan.

-

Memberikan insentif kepada pengrajin agar tidak seluruhnya pengrajin meninggalkan pekerjaan kerajinannya pada saat menggarap lahan pertanian.

D. PELUANG INVESTASI
Berdasarkan hasil analisis usaha kerajinan mendong dalam kasus pada satu unit usaha yang melibatkan 80 orang pengrajin/pekerja dengan investasi Rp.125.520.000,- diperlukan biaya produksi senilai Rp 168.000.000,-. Dari hasil penjualan diperoleh penerimaan sebesar Rp 647.000.000,-, sehingga pendapatan (keuntungan) yang diperoleh sebesar Rp 479.000.000,00 per tahun (1999). Analisi finansial dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel
Analisis Usaha Kerajinan Anyaman Mendong

No

Uraian

Satuan

Volume

Harga/unit (Rp)

Nilai
(Rp)

A
.
PRODUKSI
- Tas
- Tikar
- Loudry
- Plesmet
- Boks

Buah
Lembar
Pcs
Pcs
Pcs

6.000
9.000
5.000
10.000
5.000

12.000
15.000
25.000
9.000
45.000

72.000.000
135.000.000
125.000.000
90.000.000
225.000.000
B
Sub Total A


647.000.000

PENGELUARAN
- Mendong
- Benang
- Kain
- Pewarna
- Bambu
- Karton
- Tenaga Kerja

Kg
Kg
Pis
Kg
Batang
Rim
HOK

20.000
2.000
250
35
300
250
3.500

2.000
15.000
150.000
150.000
5.000
47.000
12.000

40.000.000
30.000.000
37.500.000
5.250.000
1.500.000
11.750.000
42.000.000

Sub Total B


168.000.000
C
Keuntungan (A-B)


479.000.000
D
R/C (A/B)


3,85
E
BEP Harga Produksi

7.924,53
F
BEP Volume Produksi
4.800

R/C ratio dari usaha kerajinan mendong, sebesar 3,85. Artinya setiap rupiah biaya yang diinvestasikan dalam usaha ini akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 3,85 dalam tempo satu tahun, atau dengan perkataan lain dapat dinyatakan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dalam usaha ini akan mendatangkan keuntungan sebesar Rp 2,85. BEP harga produksi adalah Rp.7.924,53 sementara margin terhadap harga jual kebanyakan produk masih cukup tinggi, kecuali pada jenis plesmet. Selain itu, BEP volume produksi mencapai 4.800, sehingga margin terhadap kapasitas produksi masih cukup lebar. Ketiga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan para calon investor untuk bergiat turut mengembangkan usahanya di bidang usaha kerajinan mendong.
Peluang investasi yang mungkin dilakukan selain di bidang produksi untuk menunjang perkembangan bidang usaha kerajinan mendong antara lain:

-

Dalam pemenuhan kebutuhan usaha kerajinan mendong di Tasikmalaya mendatangkan dari luar daerah. maka investasi dalam penanaman mendong cukup prospektif.

-

Pengadaan sarana produksi, menyediakan seluruh kebutuhan pengrajin mulai dari alat produksi, bahan baku sampai bahan penolong.

-

Membantu permodalan pengrajin yang selama ini hanya menjadi buruh.

-

Menampung hasil kerajinan dari pengrajin untuk dipasarkan kembali di tempat lainnya.

Sumber : http://www.tasikmalaya.go.id/potensidaerah/ukm/mendong.html

Dampak Sistem Pencahayaan bagi Kesehatan Mata

Negara kita yang terletak di daerah khatulistiwa, di mana sinar matahari pada siang hari selama kurang lebih 12 jam dapat memberikan kebutuhan terhadap makhluk hidup. Sehubungan dengan itu, aktivitas kita dalam bekerja bersumber dari cahaya matahari dan pencahayaan buatan, yaitu listrik.

Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja. Bahkan, dengan cahaya buatan yang baik dan disaring dari “kesilauan” akan bisa mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan jika beraktivitas pada cahaya siang alamiah.

Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu minyak tanah, lilin, lampu gas sampai pada lampu listrik. Setelah listrik diketemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu; direct (langsung), dimana cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk membaca; indirect (tak langsung), dimana bila cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng, seperti halnya di ruang tamu; semi direct (genural diffusing), apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala jurusan, seperti halnya di kantor-kantor.
Dalam menggunakan cahaya buatan, haruslah memenuhi beberapa syarat agar tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan mata, yaitu;

Pertama, pencahayaan buatan tidak boleh menimbulkan pertambahan udara (di tempat kerja, misalnya) yang berlebihan. Jika hal ini terjadi, diusahakan supaya suhu tersebut turun, misalnya dengan mengusahakan pengaturan ventilasi, AC, dan fan;
Kedua, sumber haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.

Ketiga, pencahayaan haruslah cukup intensitasnya, sesuai dengan beban aktivitas (bekerja) yang dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.

Pengaruhnya bagi Mata

Sistem pencahayaan yang baik akan memungkinkan kita bisa beraktivitas atau pun bekerja dalam keseharian kita secara jelas, tepat tanpa upaya-upaya yang tidak perlu, pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap kesehatan mata sendiri. Bahkan, lebih jauh lagi terhadap keselamatan kerja, dan produktivitas kerja.

Cahaya mempunyai sifat dapat membunuh kuman atau bakteri. Bahkan, cahaya matahari sering dimanfaatkan untuk mengobati penyakit rachitis. Tetapi sebaliknya terlalu banyak kena sinar matahari dapat pula mengakibatkan penyakit kanker pada kulit. Adapun, cahaya bisa membunuh kuman atau bakteri, misalnya kaca hijau; 45 menit, kaca merah 20–30 menit, kaca biru 10-20 menit, kaca putih (langsung) 5-10 menit.

Cahaya didalam ruangan mungkin bisa saja dikurangi intensitasnya, tetapi hal ini bisa mengurangi kelembaban dan suhu ruangan, serta dapat mengakibatkan berkembangbiaknya serangga dan tikus dalam ruangan. Selain itu, pencahayaan yang tidak baik akan menimbulkan terjadinya stres pada penglihatan. Stres pada penglihatan ini bisa menimbulkan dua tipe kelelahan, yaitu kelelahan mata dan kelelahan syaraf (visual and nenlous fatique). Kelelahan mata yang disebabkan oleh stres yang intensif pada fungsi tunggal (single function) dari mata.

Stres yang persisten pada otot akomodasi (ciliary muscle) dapat terjadi pada saat seseorang mengadakan inspeksi pada obyek-obyek yang berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama dan stres pada retina dapat terjadi bila terdapat “kontras” yang berlebihan dalam lapangan penglihatan (visual field) dan waktu pengamatannya cukup lama.

Kelelahan pada mata ini ditandai oleh adanya iritasi pada mata atau konjungtivitis (konjungtiva berwarna merah dapat mengeluarkan air mata), penglihatan ganda, sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi menurun, ketajaman penglihatan (visual acuity), kepekaan kontras (contras sensitivity) dan kecepatan persepsi (speed of perception).
Dengan demikian, pergunakanlah pencahayaan atau penerangan sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan mata kita. Sebab, jika cahaya berlebihan hal ini bisa menimbulkan kerusakan dan kelelahan pada mata kita. Bahkan, jika terlalu berlebihan cahaya pun bisa mengakibatkan kebutaan.

Selasa, 17 Juni 2008

Bekerja dengan Komputer Secara Ergonomis dan Sehat

Komputer, Ergonomi dan Kesehatan Kerja

Kehidupan berkomputer kita saat ini tentunya sudah jauh berbeda dibandingkan dengan 7 hingga 10 tahun yang lalu di mana populasi kepemilikan komputer masih belum setinggi ini. Bila kita lihat saat ini, hampir semua aspek pekerjaan baik di sektor bisnis & perkantoran maupun industri dan manufaktur telah memanfaatkan dukungan teknologi dan perangkat komputer dengan karakteristiknya masing-masing. Nilai tambah berupa efisiensi, kemudahan, kecepatan, ketersediaan dan validitas yang mendorong kita untuk seakan semakin berlomba memanfaatkan teknologi komputer dalam berbadai aspek kehidupan termasuk juga entertainment atau hiburan dan edukasi.

Di sisi industri komputer atau IT sendiri, pengkajian dan pengembangan teknologi terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi yang semakin powerfull, mudah digunakan, kaya fitur, dan ekonomis. Dengan kecepatan perubahan teknologi, menjadikan kita seolah-olah tidak akan pernah mendapatkan perangkat yang bisa disebut teknologi “terbaru”, karena ketika kita beli ketika itu pula telah muncul teknologi yang lebih baru lagi.

Untuk waktu-waktu mendatang, “keakraban” kita dengan perangkat komputer dipastikan semakin meningkat dan akan menjadi rekan kerja yang tak terpisahkan. Frekuensi dan durasi/ waktu interaksi kita dengan komputer-pun akan semakin bertambah. Frekuensi dan durasi interaksi tentunya ditentukan juga dengan jenis pemakaiannya, pekerjaan atau profesi dari pemakai komputer tersebut. Seorang yang bekerja sebagai typist atau sekretaris misalnya, akan memiliki frekuensi dan durasi pemakaian komputer lebih lama daripada seorang staf penjualan yang hanya memanfaatkan komputer berkala untuk membuat laporan saja. Lebih ekstrim seorang yang memang dalam bekerjanya “harus” menggunakan komputer seperti para programmer / software developer, animator, graphics designer, tentunya frekuensi dan intensitas mereka di depan komputer jauh lebih tinggi. Berdasarkan suatu survey di Amerika baru-baru ini mendapatkan fakta bahwa rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam per hari atau 69% dari total jam kerja mereka.

Semakin meningkatnya interaksi kita dengan perangkat komputer di satu sisi menggembirakan karena tentunya ada nilai-nilai efisiensi dan efektivitas yang akan kita peroleh, tetapi di sisi lain ada aspek yang membahayakan yang juga akan meningkat dan perlu segera kita antisipasi yaitu : kesehatan kerja. Walaupun kesehatan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi bagi orang yang memiliki intensitas pemakaian komputer tinggi, komputer menjadi faktor penyebab gangguan kesehatan yang paling tinggi.

Karakteristik gangguan kesehatan yang disebabkan oleh intensitas pemakaian komputer cenderung pada gangguan atau cidera tingkat rendah yang muncul lambat-laun setelah proses salah yang lama dan berulang (repetitif) ketika menggunakan komputer. Walaupun muncul secara evolusif, hasil akhir tetap sama berupa gangguan kesehatan yang serius seperti gangguan saraf, gangguan penglihatan, cidera otot dan pergelangan, dll. Gangguan tersebut rata-rata diakibatkan oleh kurangnya aliran darah serta ketegangan di bagian tubuh tertentu secara terus-menerus dan berulang. Hal ini bisa berlangsung bertahun-tahun sebelum gangguan itu muncul sebagai suatu cidera yang serius.

Apabila anda termasuk seorang yang memiliki intensitas pemaiaian komputer tinggi baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan maka sisi kesehatan ini penting untuk anda perhatikan secara serius mulai saat ini. Dan pemakaian komputer tidak harus ketika anda bekerja di kantor, tetapi ketika anda bermain game, browsing internet, memutar film, dll termasuk di dalamnya, sama-sama berpotensi mendapatkan gangguan kesehatan.

Dengan artikel ini saya ingin mengajak para pengguna komputer berpaling sesaat dari hingar-bingar pembahasan di sisi teknologi komputer yang seakan tiada habisnya. Kita perlu mulai menelaah dan mengkaji potensi-potensi gangguan kesehatan yang tidak kita sadari yang mungkin muncul dan mengganggu produktivitas kita.

Karena penting dan seriusnya, maka masalah gangguan kesehatan kerja semakin menjadi perhatian publik dengan menempatkannya sebagai suatu kajian ilmu tersendiri yaitu : ergonomik. Ergonomik adalah suatu ilmu terapan yang mengkaji metode atau pola kerja dan bagaimana meningkatkannya. Ergonomik akan mengkaji dan berusaha mencari kesesuaian antara kondisi fisik pekerja, lingkungan kerja dan jenis aktivitasnya. Hasilnya dapat berupa desain kerja yang lebih baik dari metode kerja, perangkat kerja, tempat kerja, dll. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan ergonomi yang tepat di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas kerja hingga 25%. Memang ergonomi sangat luas, karena semua jenis dan bentuk pekerjaan akan membutuhkan ergonomi, demikian pula dengan pekerjaan yang memanfaatkan komputer.

Ergonomi yang baik dan tepat sangatlah penting diterapkan ketika anda menggunakan komputer, untuk menghindari ketidaknyamanan dalma bekerja. Ini artinya bahwa perangkat dan tempat kerja haruslah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang anda lakukan. Beberapa panduan berikut akan membantu anda meminimalisir ketidaknyamanan secara fisik yang selanjutnya akan dapat mengakibatkan postur tubuh dan gerakan berulang yang salah dalam bekerja.

Gangguan Kesehatan

Secara garis besar gangguan kesehatan akibat pemakaian komputer yang salah dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

• Gangguan pada bagian mata dan kepala

• Gangguan pada lengan dan tangan

• Gangguan pada leher, pundak dan punggung

Gangguan pada bagian mata dan kepala kita sering disebut dengan computer vision syndrome, mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yanglebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbyopi), pandangan ganda, hingga disorientasi warna.

Gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan mulai dari nyeri pada pergelangan tangan karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, nyeri siku, hingga cidera yang lebih serius seperti Carpal Tunnel Syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di sekujur tangan. Cidera ini harus segera diatasi sebelum terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.

Kelompok gangguan lainnya berupa nyeri pada bagian leher, pundak, punggung dan pinggang. Nyeri di bagian ini sering pula mengakibatkan gangguan nyeri di bagian paha dan betis.

Berkomputer Secara Ergonomis

Berkomputer dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomis merupakan cara jitu dalam menghindari ketidaknyamanan yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti yang dijelaskan di atas. Berikut beberapa panduan cara kerja dan pengaturan tempat maupun perangkat kerja yang akan mampu menghindarkan anda dari ketidaknyamanan berkomputer.

Tempat kerja

Bagaimana anda mengatur elemen atau komponen tempat kerja anda sehingga sesuai dengan kebutuhan merupakan faktor paling penting untuk mendapatkan kondisi kerja yang nyaman. Luangkan waktu beberapa menit sebelum anda berkerja, pikirkan dan tentukan bagaimana layout dan posisi terbaik perangkat kerja anda (komputer, telepon, dll) dan bagaimana tempat kerja anda dapat dimanfaatkan secara efektif. Langkah ini akan dapat menghemat waktu dan tenaga anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

Pastikan bahwa :

• Cukup tempat di meja anda untuk menata posisi yang paling nyaman untuk cpu, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga buku, dan piranti lainnya seperti telpon, dll

• Atur meja anda dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah dijangkau.

• Atur pencahayaan ruang kerja anda secara optimal, cahaya yang terlalu kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah potensi menyebabkan gangguan pada mata anda. Hindari lampu yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan pantulan di layar. Usahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan berhadapan atau membelakangi.

• Buku, laporan, atau bahan cetakan lain yang dibutuhkan dalam bekerja dengan komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor. Bisa di bawah atau disampingnya.

Kursi

Kursi salah satu komponen penting di tempat kerja anda. Kursi yang baik akan mampu memberikan postur dan sirkulasi yangbaik dan akan membantu menghindari ketidaknyamanan. Pilih kursi yang nyaman, dapat diatur, dan memiliki penyangga punggung.

Aturlah kursi sebagai berikut sehingga :

• Paha anda dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah atau pinggang anda terdukung. Tanpa ini, punggung dan pinggang anda berpotensi mendapatkan gangguan.

• Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu dengan diberi bantal.

• Telapak kaki anda harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka kursi anda mungkin terlalu tinggi dan anda dapat manfaatkan penyangga kaki.

Kadang-kadang ubahlah posisi duduk anda selama bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan mempercepat ketidaknyamanan.

Keyboard

Sebagai perangkat input, perangkat ini mutlak diperlukan dan selalu kita pegang ketika kita bekerja dengan komputer. Untuk pemakaian yang nyaman usahakan dalam posisi sebagai berikut:

• Posisikan keyboard sehingga lengan anda dalam posisi relaks dan nyaman, dan lengan bagian depan dalam posisi horisontal

• Pundak anda dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke atas.

• Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah.

• Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.

• Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halussehingga tangan dan jari anda tetap relaks.

• Perimbangkan untuk memanfaatkan keyboard ergonomik yang dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan.

• Manfaatkan fitur shortcut dan macro untuk melakukan suatu aktivitas di komputer. Misal ; Ctrl+C untuk menyimpan. Shortcut / macro akan mampu mengurangi aktivitas penekanan tombol.

Seperti penjelasan di atas, postur dan posisi yang salah dalam pemakaian keyboard maupun mouse potensi menyebabkan gangguan Carpal Tunnel Syndrome.

Mouse

• Tempatkan mouse dekat dan di permukaan yang sama dengan keyboard sehingga anda dapat meraih dan menggunakannya tanpa harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda

• Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Gerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan anda. Jangan tumpukan pergelangan atau lengan bagian depan di meja ketika anda menggerakkan mouse

• Untuk jenis rolling-ball mouse ,bersihkan mouse secara periodik karena mouse yang kotor akan mengganggu pergerakan kursor dan menyebabkan pergelangan menjadi tegang.

• Pertimbangkan untuk menggunakan scroll-point mouse, sehingga gerakan scrolling di layar dapat lebih mudah dilakukan.

• Gunakan optical mouse untuk memperoleh gerakan kursor yang lebih presisi. Pekerjaan di bidang Cad/grafis sebaiknya menggunakan mouse jenis ini. Usaha untuk mengarahkan kursor secara presisi akan cenderung meningkatkan ketegangan di otot lengan dan bahu.

Monitor

• Posisi layar monitor sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir pantulan cahaya dari lampu, jendela atau sumber cahaya lainnya. Apabila tidak memungkinkan untuk mengatur posisi layar monitor, pertimbangkan untuk memasang filter di depan layar monitor

• Untuk kenyamanan, atur monitor sehingga mata anda sama tingginya dengan tepi atas layar, sekitar 5-6cm di bawah bagian atas casing monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan pundak anda nyeri.

• Atur posisi sehingga jarak anda dan monitor berkisar 50cm – 60 cm. Monitor yagn terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat lelah, dan potensi gangguan penglihatan
• Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa kepala anda menoleh untuk melihat layar.

• Sedikit tengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit kebelakang.

• Atur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin. Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di ruang anda berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor

• Bersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram.

• Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat tampilan layar dengan jarak 50-60 cm, coba besarkan tampilan atau resolusi layar. Apabila resolusi 1024x768 terlalu kecil, ubah ke 800x600. Juga atur warna dan ukuran font apabila perlu

Cara Berkomputer

• Variasilah dalam bekerja dan istirahat atau break secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kelelahan dan ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu : setiap 20 menit bekerja, break selama 20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6m
• Mengambil napas merupakan fungsi yang otomatis, tetapi ketika kita berkonsentrasi di depan layar monitor cenderung sering menahan napas, terlebih apabila pekerjaan kita diburu waktu. Ambil beberapa detik untuk menarik napas panjang.

• Jangan lupa kedipkan mata anda saat memandang layar komputer. Ketika memandang layar monitor, kita cenderung akan lebih jarang berkedip daripada ketika kita bekerja dalam jarak dekat lainnya , misal : menulis surat di kertas, dll. Berkediplah dengan dengan penuh dan sering. Bisa dipertimbangkan juga untuk memasang reminder atau pengingat di layar.

• Jangan lupa untuk memeriksakan mata anda secara rutin, ukurlah jarak pandang anda dan lakukan konsultasi ke dokter mata anda

Kebisingan dan Radiasi

Perangkat komputer merupakan perangkat elektronis yang telah didesain untuk digunakan di lingkungan perkantoran yang tenang (quiet office environtment). Standar kebisingan yang aman untuk pemakaian perangkat elektronik adalah 40-45 dB di jarak 1 m dari sumber. Untuk perangkat komputer saat ini, sumber kebisingan utama lebih pada CPU. Di waktu lalu, monitor CRT memegang peran penting sebagai sumber kebisingan, tetapi saat ini monitor hadir dengan sweep rate frekeuensi tinggi (30 Khz atau lebih) hingga monitor LCD yang lebih tenang dan ramah. Kebisingan dari CPU sebagian besar disebabkan suara colling fan baik cooling fan power unit, processor, display adapter dan piringan harddisk.

Langkah antisipasi tentunya adalah pemilihan perangkat yang memenuhi standar kebisingan yang ditetapkan. Khususnya untuk perangkat CPU rakitan, perlu dicermati aspek ini. Untuk perangkat yang telah kita miliki, dapat dipertimbangkan untuk menata letak CPU sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingannya.

Radiasi dari perangkat komputer lebih pada komponen VDT atau Visual Display Terminal dalam hal ini monitor. Seperti halnya televisi, radasi berupa gelombang elektromagnetik dihasilkan dari monitor, dari bagian CRT (Cathode ray tubes) dan komponen elektronis lainnya. Tetapi berdasarkan riset, kontribusi radiasi baik jenis ionizing maupun no-ionizing dari pemakaian perangkat VDT (monitor) selama rata-rata 8 jam/hari sangatlah kecil dibandingkan dengan kontribusi radiasi dari consumer product lainnya (reff:www.lenovo.com).

Karena telah ditetapkannya standar internasional untuk emisi radiasi yang aman, maka pemilihan perangkat komputer harus memperhatikan apakah telah mengikuti dan sesuai dengan standar radiasi yang berlaku, khususnya untuk perangkat monitor.

Sekali lagi, masalah kesehatan berkomputer saat ini masih kurang atau belum mendapat perhatian dari para pengguna komputer. Kita masih terlalu asyik pada tahapan bagaimana memiliki perangkat komputer, bagaimana memanfaatkan komputer, apa teknologi tercanggih yang harus dimiliki, dll. Apabila kesadaran ini tidak segera digugah dan dimunculkan, maka di kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan dampaknya pasti akan dirasakan oleh para pengguna komputer termasuk kita. Dan yang perlu kita beri perhatian khusus adalah anak-anak dan para remaja yang saat ini semakin akrab dengan komputer. Kesadaran berkomputer secara sehat akan menghindarkan mereka dari keharusan menggunakan kacamata secara dini, kelainan pada postur tubuh, cidera berkepanjangan, dll


Syndrom Dry Eye Pada Penggunaan Visual Display Terminal (VDT)


Penggunaan komputer dewasa ini telah demikian luas di segala bidang, baik di perkantoran maupun bagian dari kehidupan pribadi seseorang. Hampir semua petugas administrasi menggunakan komputer dalam pekerjaan sehari-hari. Penggunaan computer ternyata dapat mengganggu kesehatan.

Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata karena terus-menerus memandang monitor atau visual display terminal (VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada mata ini disebut computer vision syndrome (CVS). Gejala-gejala yang termasuk dalam CVS ini antara lain penglihatan kabur, dry eye, nyeri kepala, sakit pada leher, bahu dan punggung. Sedangkan sindroma dry eye adalah gangguan defisiensi air mata baik kuantitas maupun kualitas. Selain penggunaan VDT, faktor resiko sindrom dry eye pada pekerja adalah faktor pekerja dan lingkungan kerja. Faktor pekerja meliputi usia,jenis kelamin,kebiasaan membaca dan kelainan refraksi sedangkan faktor lingkungan kerja meliputi suhu,kelembaban,penerangan,tinggi meja,tinggi kursi dan jarak mata ke monitor.


Syndrom Dry Eye

Keadaan mata yang kering atau disebut juga dengan sindrom mata kering (Syndrom Dry Eye) merupakan gangguan akibat kurangnya produksi air mata atau penguapan air mata berlebihan. Keluhan yang sering timbul pada SDE adalah adanya sensasi gatal atau rasa mata berpasir (sensasi benda asing). Gejala umum lain adalah mata sakit, merah, sensasi terbakar, sekresi mucus berlebihan, tidak mampu menghasilkan air mata, fotosensitif dan sulit menggerakan palpebrae.


Komposisi Air Mata

Air mata merupakan salah satu proteksi mata atau daya pertahanan mata disamping tulang rongga mata, alis dan bulu mata, kelopak mata, refleks mengedip dan adanya sel-sel pada permukaan kornea dan konjungtiva sebagai salah satu alat proteksi, air mata berfungsi (1) mempertahankan integritas kornea dan konjungtiva dengan meniadakan ketidakaturan pada sel epitel permukaan guna mempertahankan permukaan kornea agar tetap licin dan rata. Fungsi ini memperbaiki tajam penglihatan terutama pada saat setelah mengedip (2) membasahi dan melindungi permukaan epitel kornea dan konjungtiva yang lembut atau lubrikasi agar gerakan bola mata serta mengedip terasa nyaman dan membersihkan kotoran yang masuk mata (3) menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah kemungkinan infeksi karena mengandung anti bakteri termasuk laktoferin,immunoglobulin,lisozim dan betalysin (4) memberi kornea substansi nutrient dan sebagai media transport produk mikroorganisme ke dan dari sel-sel epitel kornea dan konjungtiva terutama oksigen dan karbon oksida.


Hubungan Sindrom Dry Eye dengan Faktor Pekerja VDT

Menurut American Academy of Ophthalmology, Syndrom Dry Eye terbanyak ditemukan pada wanita dengan usia rata-rata antara 50-70th. Teori yang sering diajukan adalah teori hormonal. Defisiensi Hormon androgen merupakan salah satu faktor resiko dalam patogenesis dry eye. Pada kelompok usia 40-50th juga meningkat karena terjadi perubahan kemampuan akomodasi mata. Selain usia dan jenis kelamin,SDE dapat disebabkan oleh kelainan refraksi dan kebiasaan membaca. Pada saat membaca frekwensi mengedip akan berkurang sehingga terjadi penguapan air mata yang berlebihan yang mengakibatkan mata menjadi kering. Adapun faktor penggunaan obat-obatan seperti antihistamin, diuretic, steroid akan menyebabkan dry eye.

Hubungan Syndrom Dry Eye dengan lingkungan kerja penggunaan VDT

Pada pekerja VDT, penyebab SDE adalah penguapan air mata yang berlebihan karena kurangnya frekuensi mengedip. Frekuensi mengedip juga tergantung pada kondisi penerangan. Di lingkungan kerja yang lebih tinggi tingkat iluminasinya frekwensi mengedip lebih rendah dari pada di kondisi penerangan yang lebih rendah iluminasinya.
Faktor lain adalah faktor lingkungan kerja seperti air conditioning (AC) dan pemanas sentral dengan kelembaban yang terlalu rendah berefek meningkatkan penguapan air mata. Penguapan air mata terjadi karena proses difusi, efek thermal dan konveksi dimana tergantung pada uap air di sekitar mata.

SDE pada pengguna VDT terjadi karena mata terbuka lebar menatap layar monitor terus-menerus. Keadaan tersebut akan mengakibatkan frekuensi mengedip berkurang sehingga terjadi penguapan air mata yang berlebihan akhirnya mata menjadi kering. Pada pekerja VDT reflek mengedip berkurang 66% yaitu sekitar 3,6kali/menit dibandingkan saat tidak menggunakan VDT (normal rata-rata 15-20kali/menit) Selain itu penguapan air mata lebih banyak terjadi pada keadaan mata melihat lurus ke depan dibandingkan dengan keadaan melihat ke bawah karena permukaan mata lebih luas pada saat melihat ke depan.

Lingkungan kerja pengguna VDT harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Untuk jenis pekerjaan yang melibatkan penglihatan dengan kontras tinggi dan ukuran subyek besar seperti membaca hasil cetakan (buku, hasil ketikan, dll) tulisan tangan menggunakan tinta diperlukan tingkat iluminasi 250-500 lux atau lebih dari 19-46fc.

2. Menurut American Society of Healthy, Refrigeration and Air Conditioning atau kelembaban relatif lingkungan kerja yang dianjurkan adalah 40-60%. Di Indonesia suhu dan kelembaban yang nyaman untuk iklim Indonesia adalah 24-26C dengan kelembaban relatif 65-80%


Untuk mencegah sindrom dry eye pada pengguna VDT diperlukan rancangan tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik untuk rancangan tempat kerja VDT. Ada tidaknya gangguan tajam penglihatan pengguna VDT tergantung kontras antara subyek dan latar belakangnya yaitu jarak mata dengan subyek dan ukuran subyek. Jarak mata ke monitor yang dianjurkan minimal 60cm.

Komputer dan Dampak Fisik dengan "video display terminal" (VDT)

Komputer secara umum terdiri dari dua perangkat, yaitu hard ware dan soft ware. Monitor komputer atau dikenal dengan "video display terminal " (VDT) dimasukkan sebagai hard ware sedangkan aplikasi program dimasukkan sebagai soft ware. Sehari–hari kita selalu dipengaruhi oleh radiasi karena kita dikelilingi oleh radioaktifitas alam dipermukaan bumi dan sinar kosmik dari ruang angkasa, radiasi ini tidak dapat dikendalikan. Selain itu terdapat radiasi buatan manusia dan radiasi itu harus dikendalikan. Semua radiasi buatan manusia berasal dari produk atau peralatan elektronik, misalnya mesin sinar–X diagnostik, piranti radar, sumber laser dan komputer.
Banyak komponen pesawat televisi dan komputer beroperasi pada tegangan tinggi, membuat layar monitor televisi atau komputer berpotensi membangkitkan sinar–X , dengan demikian pesawat televisi dan komputer yang menghasilkan radiasi sinar–X yang mempunyai bahaya potensial. Efek fisik yang berasal dari radiasi komputer, bahkan bila kita mematikan komputer radiasi masih tetap ada, sehingga kita tidak bisa menghindar.

Efek fisik yang ditimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik dibedakan antara radiasi yang menghasilkan ion dan yang tidak menghasilkan ion. Radiasi pengion mempunyai energi yang lebih tinggi, radiasi elektromagnetik yang ditimbulkan monitor komputer sebagian kecil adalah radiasi pengion, karena intensitasnya yang kecil radiasi pengion sudah habis sebelum mencapai tubuh. Bagian terbesar radiasi komputer tidak mempunyai sifat radioaktif yang berarti radiasi non–pengion.

Dapat dikatakan bahwa radiasi komputer tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya terhadap manusia, tetapi yang diperhatikan adalah lamanya radiasi menyinari tubuh, khususnya yang mengenai mata. Intensitas radiasi yang rendah tetapi lama penyinaran yang panjang, beberapa jam dalam sehari dapat menimbulkan gangguan fisiologis.

Untuk mengurangi dampak dari monitor komputer perlu memperhatikan aspek ergonomis dari tempat kerja dan lingkungan kerja. Tempat kerja memperhatikan monitor komputer, rancangan tempat kerja memperhatikan tinggi meja, tinggi kursi dan jarak mata–VDT (450–700) mm, dan jarak optimal 500–600 mm.

Lingkungan kerja memperhatikan penerangan sebaiknya 300–700 lux. Suhu dan kelembabn disarankan 19–26 ‘ C dan kelembaban 40–60 %, sedangkan suhu yang nyaman diindonesia 24-26 ‘ C dan perbedaan suhu didalam dan diluar ruangan tidak melebihi 5 ‘ C. Kebisingan secara umum dibawah 60 dB (40–60 dB). Disamping faktor diatas dianjurkan untuk istirahat selama 15 menit setelah bekerja terus menerus dengan VDTselama 2 jam dengan beban kerja sedang dan 1 jam pada beban kerja berat. Olah raga yang teratur juga dianjurkan untuk meningkatkan kebugaran.

Ada beberapa tips untuk mengurangi efek radiasi Komputer

  1. Jaga jarak komputer dengan mata Anda, minimal 50 cm.
  2. Atur posisi monitor, sehingga atas monitor sejajar dengan mata Anda.
  3. Atur pencahayaan sehingga tidak ada pantulan cahaya yang menyilaukan.
  4. Berkediplah lebih sering untuk menjaga mata agar tidak kering (minimal 5 menit sekali).
  5. Gunakan filter monitor yang bagus untuk mengurangi radiasi.
  6. Sekali-kali menolehlah ke arah pandangan yang jauh untuk mengendurkan ketegangan di mata.
  7. 7. Setiap 2 - 3 jam, beristirahatlah sekitar 5 menit untuk mencegah keletihan mata dan juga badan dari radiasi (misalnya, pergi ke kamar kecil).

Bekerja dengan Komputer Secara Ergonomis dan Sehat

Komputer, Ergonomi dan Kesehatan Kerja

Kehidupan berkomputer kita saat ini tentunya sudah jauh berbeda dibandingkan dengan 7 hingga 10 tahun yang lalu di mana populasi kepemilikan komputer masih belum setinggi ini. Bila kita lihat saat ini, hampir semua aspek pekerjaan baik di sektor bisnis & perkantoran maupun industri dan manufaktur telah memanfaatkan dukungan teknologi dan perangkat komputer dengan karakteristiknya masing-masing. Nilai tambah berupa efisiensi, kemudahan, kecepatan, ketersediaan dan validitas yang mendorong kita untuk seakan semakin berlomba memanfaatkan teknologi komputer dalam berbadai aspek kehidupan termasuk juga entertainment atau hiburan dan edukasi.

Di sisi industri komputer atau IT sendiri, pengkajian dan pengembangan teknologi terus dilakukan untuk menghasilkan teknologi yang semakin powerfull, mudah digunakan, kaya fitur, dan ekonomis. Dengan kecepatan perubahan teknologi, menjadikan kita seolah-olah tidak akan pernah mendapatkan perangkat yang bisa disebut teknologi “terbaru”, karena ketika kita beli ketika itu pula telah muncul teknologi yang lebih baru lagi.

Untuk waktu-waktu mendatang, “keakraban” kita dengan perangkat komputer dipastikan semakin meningkat dan akan menjadi rekan kerja yang tak terpisahkan. Frekuensi dan durasi/ waktu interaksi kita dengan komputer-pun akan semakin bertambah. Frekuensi dan durasi interaksi tentunya ditentukan juga dengan jenis pemakaiannya, pekerjaan atau profesi dari pemakai komputer tersebut. Seorang yang bekerja sebagai typist atau sekretaris misalnya, akan memiliki frekuensi dan durasi pemakaian komputer lebih lama daripada seorang staf penjualan yang hanya memanfaatkan komputer berkala untuk membuat laporan saja. Lebih ekstrim seorang yang memang dalam bekerjanya “harus” menggunakan komputer seperti para programmer / software developer, animator, graphics designer, tentunya frekuensi dan intensitas mereka di depan komputer jauh lebih tinggi. Berdasarkan suatu survey di Amerika baru-baru ini mendapatkan fakta bahwa rata-rata waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dengan komputer adalah 5,8 jam per hari atau 69% dari total jam kerja mereka.

Semakin meningkatnya interaksi kita dengan perangkat komputer di satu sisi menggembirakan karena tentunya ada nilai-nilai efisiensi dan efektivitas yang akan kita peroleh, tetapi di sisi lain ada aspek yang membahayakan yang juga akan meningkat dan perlu segera kita antisipasi yaitu : kesehatan kerja. Walaupun kesehatan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi bagi orang yang memiliki intensitas pemakaian komputer tinggi, komputer menjadi faktor penyebab gangguan kesehatan yang paling tinggi.

Karakteristik gangguan kesehatan yang disebabkan oleh intensitas pemakaian komputer cenderung pada gangguan atau cidera tingkat rendah yang muncul lambat-laun setelah proses salah yang lama dan berulang (repetitif) ketika menggunakan komputer. Walaupun muncul secara evolusif, hasil akhir tetap sama berupa gangguan kesehatan yang serius seperti gangguan saraf, gangguan penglihatan, cidera otot dan pergelangan, dll. Gangguan tersebut rata-rata diakibatkan oleh kurangnya aliran darah serta ketegangan di bagian tubuh tertentu secara terus-menerus dan berulang. Hal ini bisa berlangsung bertahun-tahun sebelum gangguan itu muncul sebagai suatu cidera yang serius.

Apabila anda termasuk seorang yang memiliki intensitas pemaiaian komputer tinggi baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan maka sisi kesehatan ini penting untuk anda perhatikan secara serius mulai saat ini. Dan pemakaian komputer tidak harus ketika anda bekerja di kantor, tetapi ketika anda bermain game, browsing internet, memutar film, dll termasuk di dalamnya, sama-sama berpotensi mendapatkan gangguan kesehatan.

Dengan artikel ini saya ingin mengajak para pengguna komputer berpaling sesaat dari hingar-bingar pembahasan di sisi teknologi komputer yang seakan tiada habisnya. Kita perlu mulai menelaah dan mengkaji potensi-potensi gangguan kesehatan yang tidak kita sadari yang mungkin muncul dan mengganggu produktivitas kita.

Karena penting dan seriusnya, maka masalah gangguan kesehatan kerja semakin menjadi perhatian publik dengan menempatkannya sebagai suatu kajian ilmu tersendiri yaitu : ergonomik. Ergonomik adalah suatu ilmu terapan yang mengkaji metode atau pola kerja dan bagaimana meningkatkannya. Ergonomik akan mengkaji dan berusaha mencari kesesuaian antara kondisi fisik pekerja, lingkungan kerja dan jenis aktivitasnya. Hasilnya dapat berupa desain kerja yang lebih baik dari metode kerja, perangkat kerja, tempat kerja, dll. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan ergonomi yang tepat di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas kerja hingga 25%. Memang ergonomi sangat luas, karena semua jenis dan bentuk pekerjaan akan membutuhkan ergonomi, demikian pula dengan pekerjaan yang memanfaatkan komputer.

Ergonomi yang baik dan tepat sangatlah penting diterapkan ketika anda menggunakan komputer, untuk menghindari ketidaknyamanan dalma bekerja. Ini artinya bahwa perangkat dan tempat kerja haruslah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang anda lakukan. Beberapa panduan berikut akan membantu anda meminimalisir ketidaknyamanan secara fisik yang selanjutnya akan dapat mengakibatkan postur tubuh dan gerakan berulang yang salah dalam bekerja.

Gangguan Kesehatan

Secara garis besar gangguan kesehatan akibat pemakaian komputer yang salah dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

• Gangguan pada bagian mata dan kepala

• Gangguan pada lengan dan tangan

• Gangguan pada leher, pundak dan punggung

Gangguan pada bagian mata dan kepala kita sering disebut dengan computer vision syndrome, mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yanglebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbyopi), pandangan ganda, hingga disorientasi warna.

Gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan mulai dari nyeri pada pergelangan tangan karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, nyeri siku, hingga cidera yang lebih serius seperti Carpal Tunnel Syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di sekujur tangan. Cidera ini harus segera diatasi sebelum terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.

Kelompok gangguan lainnya berupa nyeri pada bagian leher, pundak, punggung dan pinggang. Nyeri di bagian ini sering pula mengakibatkan gangguan nyeri di bagian paha dan betis.

Berkomputer Secara Ergonomis

Berkomputer dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomis merupakan cara jitu dalam menghindari ketidaknyamanan yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti yang dijelaskan di atas. Berikut beberapa panduan cara kerja dan pengaturan tempat maupun perangkat kerja yang akan mampu menghindarkan anda dari ketidaknyamanan berkomputer.

Tempat kerja

Bagaimana anda mengatur elemen atau komponen tempat kerja anda sehingga sesuai dengan kebutuhan merupakan faktor paling penting untuk mendapatkan kondisi kerja yang nyaman. Luangkan waktu beberapa menit sebelum anda berkerja, pikirkan dan tentukan bagaimana layout dan posisi terbaik perangkat kerja anda (komputer, telepon, dll) dan bagaimana tempat kerja anda dapat dimanfaatkan secara efektif. Langkah ini akan dapat menghemat waktu dan tenaga anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

Pastikan bahwa :

• Cukup tempat di meja anda untuk menata posisi yang paling nyaman untuk cpu, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga buku, dan piranti lainnya seperti telpon, dll

• Atur meja anda dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah dijangkau.

• Atur pencahayaan ruang kerja anda secara optimal, cahaya yang terlalu kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah potensi menyebabkan gangguan pada mata anda. Hindari lampu yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan pantulan di layar. Usahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan berhadapan atau membelakangi.

• Buku, laporan, atau bahan cetakan lain yang dibutuhkan dalam bekerja dengan komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor. Bisa di bawah atau disampingnya.

Kursi

Kursi salah satu komponen penting di tempat kerja anda. Kursi yang baik akan mampu memberikan postur dan sirkulasi yangbaik dan akan membantu menghindari ketidaknyamanan. Pilih kursi yang nyaman, dapat diatur, dan memiliki penyangga punggung.

Aturlah kursi sebagai berikut sehingga :

• Paha anda dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah atau pinggang anda terdukung. Tanpa ini, punggung dan pinggang anda berpotensi mendapatkan gangguan.

• Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu dengan diberi bantal.

• Telapak kaki anda harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka kursi anda mungkin terlalu tinggi dan anda dapat manfaatkan penyangga kaki.

Kadang-kadang ubahlah posisi duduk anda selama bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan mempercepat ketidaknyamanan.

Keyboard

Sebagai perangkat input, perangkat ini mutlak diperlukan dan selalu kita pegang ketika kita bekerja dengan komputer. Untuk pemakaian yang nyaman usahakan dalam posisi sebagai berikut:

• Posisikan keyboard sehingga lengan anda dalam posisi relaks dan nyaman, dan lengan bagian depan dalam posisi horisontal

• Pundak anda dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke atas.

• Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah.

• Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.

• Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halussehingga tangan dan jari anda tetap relaks.

• Perimbangkan untuk memanfaatkan keyboard ergonomik yang dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan.

• Manfaatkan fitur shortcut dan macro untuk melakukan suatu aktivitas di komputer. Misal ; Ctrl+C untuk menyimpan. Shortcut / macro akan mampu mengurangi aktivitas penekanan tombol.

Seperti penjelasan di atas, postur dan posisi yang salah dalam pemakaian keyboard maupun mouse potensi menyebabkan gangguan Carpal Tunnel Syndrome.

Mouse

• Tempatkan mouse dekat dan di permukaan yang sama dengan keyboard sehingga anda dapat meraih dan menggunakannya tanpa harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda

• Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Gerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan anda. Jangan tumpukan pergelangan atau lengan bagian depan di meja ketika anda menggerakkan mouse

• Untuk jenis rolling-ball mouse ,bersihkan mouse secara periodik karena mouse yang kotor akan mengganggu pergerakan kursor dan menyebabkan pergelangan menjadi tegang.

• Pertimbangkan untuk menggunakan scroll-point mouse, sehingga gerakan scrolling di layar dapat lebih mudah dilakukan.

• Gunakan optical mouse untuk memperoleh gerakan kursor yang lebih presisi. Pekerjaan di bidang Cad/grafis sebaiknya menggunakan mouse jenis ini. Usaha untuk mengarahkan kursor secara presisi akan cenderung meningkatkan ketegangan di otot lengan dan bahu.

Monitor

• Posisi layar monitor sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir pantulan cahaya dari lampu, jendela atau sumber cahaya lainnya. Apabila tidak memungkinkan untuk mengatur posisi layar monitor, pertimbangkan untuk memasang filter di depan layar monitor

• Untuk kenyamanan, atur monitor sehingga mata anda sama tingginya dengan tepi atas layar, sekitar 5-6cm di bawah bagian atas casing monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan pundak anda nyeri.

• Atur posisi sehingga jarak anda dan monitor berkisar 50cm – 60 cm. Monitor yagn terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat lelah, dan potensi gangguan penglihatan
• Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa kepala anda menoleh untuk melihat layar.

• Sedikit tengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit kebelakang.

• Atur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin. Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di ruang anda berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor

• Bersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram.

• Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat tampilan layar dengan jarak 50-60 cm, coba besarkan tampilan atau resolusi layar. Apabila resolusi 1024x768 terlalu kecil, ubah ke 800x600. Juga atur warna dan ukuran font apabila perlu

Cara Berkomputer

• Variasilah dalam bekerja dan istirahat atau break secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kelelahan dan ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu : setiap 20 menit bekerja, break selama 20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6m
• Mengambil napas merupakan fungsi yang otomatis, tetapi ketika kita berkonsentrasi di depan layar monitor cenderung sering menahan napas, terlebih apabila pekerjaan kita diburu waktu. Ambil beberapa detik untuk menarik napas panjang.

• Jangan lupa kedipkan mata anda saat memandang layar komputer. Ketika memandang layar monitor, kita cenderung akan lebih jarang berkedip daripada ketika kita bekerja dalam jarak dekat lainnya , misal : menulis surat di kertas, dll. Berkediplah dengan dengan penuh dan sering. Bisa dipertimbangkan juga untuk memasang reminder atau pengingat di layar.

• Jangan lupa untuk memeriksakan mata anda secara rutin, ukurlah jarak pandang anda dan lakukan konsultasi ke dokter mata anda

Kebisingan dan Radiasi

Perangkat komputer merupakan perangkat elektronis yang telah didesain untuk digunakan di lingkungan perkantoran yang tenang (quiet office environtment). Standar kebisingan yang aman untuk pemakaian perangkat elektronik adalah 40-45 dB di jarak 1 m dari sumber. Untuk perangkat komputer saat ini, sumber kebisingan utama lebih pada CPU. Di waktu lalu, monitor CRT memegang peran penting sebagai sumber kebisingan, tetapi saat ini monitor hadir dengan sweep rate frekeuensi tinggi (30 Khz atau lebih) hingga monitor LCD yang lebih tenang dan ramah. Kebisingan dari CPU sebagian besar disebabkan suara colling fan baik cooling fan power unit, processor, display adapter dan piringan harddisk.

Langkah antisipasi tentunya adalah pemilihan perangkat yang memenuhi standar kebisingan yang ditetapkan. Khususnya untuk perangkat CPU rakitan, perlu dicermati aspek ini. Untuk perangkat yang telah kita miliki, dapat dipertimbangkan untuk menata letak CPU sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingannya.

Radiasi dari perangkat komputer lebih pada komponen VDT atau Visual Display Terminal dalam hal ini monitor. Seperti halnya televisi, radasi berupa gelombang elektromagnetik dihasilkan dari monitor, dari bagian CRT (Cathode ray tubes) dan komponen elektronis lainnya. Tetapi berdasarkan riset, kontribusi radiasi baik jenis ionizing maupun no-ionizing dari pemakaian perangkat VDT (monitor) selama rata-rata 8 jam/hari sangatlah kecil dibandingkan dengan kontribusi radiasi dari consumer product lainnya (reff:www.lenovo.com).

Karena telah ditetapkannya standar internasional untuk emisi radiasi yang aman, maka pemilihan perangkat komputer harus memperhatikan apakah telah mengikuti dan sesuai dengan standar radiasi yang berlaku, khususnya untuk perangkat monitor.

Sekali lagi, masalah kesehatan berkomputer saat ini masih kurang atau belum mendapat perhatian dari para pengguna komputer. Kita masih terlalu asyik pada tahapan bagaimana memiliki perangkat komputer, bagaimana memanfaatkan komputer, apa teknologi tercanggih yang harus dimiliki, dll. Apabila kesadaran ini tidak segera digugah dan dimunculkan, maka di kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan dampaknya pasti akan dirasakan oleh para pengguna komputer termasuk kita. Dan yang perlu kita beri perhatian khusus adalah anak-anak dan para remaja yang saat ini semakin akrab dengan komputer. Kesadaran berkomputer secara sehat akan menghindarkan mereka dari keharusan menggunakan kacamata secara dini, kelainan pada postur tubuh, cidera berkepanjangan, dll